­

Paradoks Ke-Akuan

Jurnal Resah December 25, 2014
Kalau bisa aku ingin pindah saja Dunia ini melelahkan Manusia-manusia ini melelahkan Mereka hidup, tapi juga mati Mengaku manusia tapi tak berkemanusiaan. Pakai topeng semua! Tanam beton sana-sini Sembah uang sampai mati Aku lelah Sepertinya bumi juga lelah Tuhan, makhluk apa sebenarnya yang kau tumpangkan pada bumi? Mereka tak tahu diri. Apa? Jadi aku juga manusia? Tidak, ini topeng saja, kok.. ...

Bagai Cacing kehilangan Hana : Repot!

Cerita Semesta December 13, 2014
Sore tadi, sehabis curhat gak jelas antar anak manusia yang rada imbisil,  gak ada angin, gak ada hujan, Agus (sebut saja Cacing) tiba-tiba bilang begini :  "Kamu mau gak jadi pacar aku?" Nah loh.. Aku      : Yakin? Cacing : Gak ada pertanyaan lain ya? Ya yakinlah! Kan kita temenan dari jaman lu cupu May.Lo tau gue, gue tau elo.   A: Enggak, kamu...

Aku Temanmu

Cerita Semesta December 09, 2014
Sabtu pagi Cuma mimpi Esoknya malam berisik lagi.. ** Malam berisik lagi Angin bertiup makin menjadi-jadi Cemara di halaman mendadak gemar menari Kesana kemari seakan lupa terpacak pada bumi Tarian bumi - jumawa Mereka mengolokku Pikir mereka aku tak mampu Sial. Berdiri pun aku tak kuasa Lalu aku jadi pendosa Di atas kursi malas di beranda Dengan segala kepura-puraan Aku berkuasa atas diriku...

Kembangkan Layarnya, Kapten!

Jurnal Resah November 27, 2014
Kutandai kalender di mejaku. Hari itu harus jadi tanggal merah paling cerah. Sampai hari itu tiba, akan kubuat sedikit persiapan. Aku akan berlatih bicara agar kau tak bosan melihatku diam saja. Juga menamatkan beberapa buku yang baru terjamah sebagian. Lalu membongkar seisi lemari untuk  memilah dan memilih pakaian yang pantas. Memilah-memilih.. Cukup cerdaskah aku dalam hal itu? Mungkin tidak. Tapi aku pilih kau....

Katanya Sudah Biasa

Jurnal Resah November 12, 2014
1 lagi undangan pernikahan. Sekarang sudah ada 4 undangan yang harus dihadiri. 3 dari kawan lama, sisanya undangan kerabat Jo.  Semuanya  belum genap dua puluh tahun, bahkan salah satunya masih kelas satu SMA, terpaksa drop out. Pernikahan dini. Hhhh.. Married by accident.. Harusnya sebagai teman saya bahagia mendengar kabar mereka akan menikah. Harusnya.. Tapi pernikahan mereka ada dalam situasi yang berbeda. Saya sedih,...

Kabar dari Keyakinan

Jurnal Resah November 08, 2014
Hari Minggu, setelah mengunjungi senja (senja sudah pergi, aku kemalaman) di pantai, perutku lapar. Kuputuskan mampir ke cafe langganan, setengah harap menemukan kau di sana. Entah mau sampai kapan aku begini. Tebak siapa yang kutemui di sana.. "Lho, mas Pandu? Dari kapan di Bali?! Ya ampun lama gak ketemu!" "Lho, kamu? Rambutmu kok pendek? Sini duduk dulu, saya traktir deh. Anggap saja reuni."...

Effortless

Jurnal Resah October 15, 2014
Aku tak pernah berupaya mencari lagi. Beberapa datang, tapi tak ada yang membuatku nyaman. Bukannya gagal, aku memang tak pernah berusaha bangkit. Masih enggan.  Tenang saja, aku tidak sedang berusaha memikatmu. Entahlah,  mungkin hatimu sudah kau beri pada yang lain. Aku tak tahu. Tapi bagiku kau masih ada. Nyata. Kau tahu, rasanya menyenangkan. Juga menyedihkan. Aku bisa apa? Setidaknya kau masih ada. Sudah...

Bergeraklah, D.. Pulanglah..

Cerita Semesta September 27, 2014
Awalnya kau serupai langit. Dimana-mana, namun tak terjangkau lenganku. Kau berubah jadi angin. Dekat, namun tak kuasa kuraih. Lalu kau menjelma jadi hujan yang rajin mampir ke jendela lalu hinggap di kelopak mata. Kau juga pernah jadi embun, matahari pagi, daun, laut, bahkan rerumputan halaman. Sampai akhirnya kau menyerah dan berhenti menjelma. Malam itu kau sudah belajar memeluk hati. Aku dan kau. Pada...

Aku Kalah (lagi)

Cerita Semesta September 06, 2014
Lagi Tak kenal jera aku kembali Pada apa-apa yang kusebut pulang; Peluk yang merentang di barisan ilalang Juga kecupan Yang tak pernah usai digenapkan Yang menguap sembarangan lalu hilang Orang-orang dalam dadaku rusuh Orang-orang dalam kepalaku tak acuh Kesekian kalinya,  egoku mengalah Aku terperangah Aku kalah Lagi, Rinduku tak kunjung bermuara Hei, aku! Bisa tidak berhenti bicara tentang rindu?! **** The stars lean...

Ketika Galau Sudah Terlalu Mainstream

Cerita Semesta August 30, 2014
*bunyi pesan masuk* hei, kau sudah tidur? Peluknya mana nih manaaa? Belum, kau sendiri kenapa belum tidur? Ciyeee ini nih *peluuuk* *pesan terkirim* *tak ada balasan* -----  Esoknya, I Got this as My Birthday Gift Selamat pagi Tuan, sudahkah kau seduh kopimu hari ini? *pesan terkirim* *tak ada jawaban* *satu jam hening* *tiga jam kemudian* *bunyi pesan masuk* (alasan berbelit)...aku mau untuk saat...

Semuanya Sudah Tumpah Ke Jalan

Jurnal Resah August 23, 2014
Saran apa? Untuk pindah? Oh cukupkanlah Aku sudah banyak menelan saran Empat sakit, lima sampai mual Mampus, katanya Aku muntah *** Manusia paling sakit ialah yang tak mampu membunuh deritanya. Padahal kan, kau tahu sendiri, aku berkarib derita sejak lama. Itu tuh, waktu ruh-ku ditiup ke perut Ibu. Eh, atau pas aku masih jadi bagian sel bapakku?Ah, lupa. Yah pokoknya lama sekali. Aku...

Pindah Pahit

Jurnal Resah August 09, 2014
Pereda nyeri paling manjur; kopi, cokelat murni, dan acetaminophen. Di atas lidah sama saja. Ketika pergi menjejakkan pahit. Lebih dari satu purnama tak mengecap ketiganya. Membuatku lupa mereka punya pahit yang menggulung lidah sampai kerongkongan. Aku lupa rasanya nyeri. Lebaran. Kembali ke fitrah. Sewa rumah sudah jatuh tempo. Aku masih betah. Ibu sibuk di dapur dan aku belum juga berkemas. Malas, aku duduk-duduk...

Serupa

Jurnal Resah July 11, 2014
Berhentilah menatapku Aku bukan lagi gadis lugu Perlu kau tahu, aku sekarang lebih kuat Tak seperti paras di gudangmu, yang sekenanya kau pahat Berhentilah memohon pada pagi Juga pada sajak getir dan syair berelegi Aku tak mau mengejarmu lagi Dengan sendirinya nona ini akan pergi  ha ha ha Kikuk. Aku tak lagi bisa menulis apa-apa. Terlalu banyak sandiwara.   Dan wajahmu kian dekat...

Berjejal Diantara Apa-apa

Cerita Semesta June 06, 2014
Dimana? Dingin. Kosong. Pintu tak berkunci. Entah kunci hilang kemana.  Pintu berdebum. Sesak. Gelap seketika. Seolah pelita tak pernah tercipta. Suara jantung dan paru saling sahut. Pada apa-siapa aku takut? Aku tak mau tahu. Barangkali, Jemari kakiku basah dan hangat. Entah kencing siapa yang terinjak.Terjawab sudah oleh tangis yang terisak. Basah, hangat, barangkali asin kalau saja aku mau mengecapnya. Air mata. Siapa? Air...

Menjelma

Cerita Semesta May 20, 2014
Angin yang kau peluk semalam, baru saja mengetuk jendela kamarku.  Lancang berbisik di telingaku yang makin dingin: "Rindu kamu. Rindu kamu. Rindu... Kamu.." lalu angin pergi, menjejakkan lengang yang panjang. Esok aku akan terlupa, semudah kau berkedip.  Dan kau akan terus menyeruput kopi,  menerka mana yang lebih pahit. Kelak, rindu akan menjelma jadi pohon, hujan, angin, bahkan kau. Atau ingatan tentang lentik matamu...

Apa Kabar?

Cerita Semesta May 20, 2014
Denpasar, 10 Desember 2013 Apa kabar? Anggaplah Kau akan menjawab "Aku baik-baik saja." Mungkin Kau beranggapan aku sedang basa-basi. Walau nyatanya aku benar-benar ingin tahu kabarmu. Baiklah, bagaimana kabarmu? Masih suka kopi? Atau berusaha lepas dari caffeine? Akhir-akhir ini aku sering melihatmu berkicau tentang migraine. Migraine biasanya efek dari putus kopi. Mungkin Kau sudah tahu ya? Sekali lagi, bagaimana kabarmu? Kau masih sering...

Nanti

Cerita Semesta April 29, 2014
Kau Di sudut ruangan Di bawah lukisan 558 telapak kaki kuda , mungkin  558. Terpekur Sesekali Kau mengangkat wajah Menatap pintu Terbuka Menanti Bukan Aku Veranda Cafe, 29 April 2014 ...

Harusnya Tentang Senja

Cerita Semesta April 22, 2014
Aku memimpikan seorang yang tak kukenal. Lalu aku terbangun dan jatuh cinta seharian. Sesederhana itu. Mengingat seperti apa rupanya, wangi tubuhnya, baju yang ia pakai dan senyumnya yang.. sederhana. Esoknya aku tak bermimpi apa-apa. Padahal aku setengah mati berharap. Aku tak lagi ingat seperti apa rupanya. Juga tak ingat wangi tubuhnya. Tapi aku ingat seperti apa baju dan senyumnya yang sederhana. Semua tampak sama, berwarna biru...

Mem(o)ar

Cerita Semesta April 13, 2014
Mereka datang karena semalam saya tidak memimpikan apapun. Maafkan saya, mereka yang mau. Silahkan saja lihat mereka bercerita. Kalau berkenan. Lutut "Hei, lututmu berwarna!" "Ya, lututmu pun bernasib sama. Terpeleset di kamar mandi juga?" "Ya, eh tidak juga. Terbentur sudut luar kamar mandi, tepatnya. Nyeri sekali." "Sudah kau obati?" "Belum. Kau sendiri?" "Tidak kuapa-apakan. Nanti juga hilang sendirinya. " "Ya, benar. Lagipula aku...

Lara Senja dan Kayumanis

Cerita Semesta April 01, 2014
Minggu, tanggal merah yang kuhitamkan. Empat atau lima kali. Sesekali aku datang. Menduduki batuan pantai. Sedikit bercerita dan menanyakan kabarmu pada senja. Tapi ia diam saja. Rupanya ia memilih jadi pendengar yang baik.  Minggu, setelah berminggu-minggu tak kutandai , tanggal merah kubiarkan marah pada takdir.  Aku datang lagi. Ia bersenandung kecil. Sementara aku berjalan menuju bebatuan besar yang bisa kududuki. Dan aku duduk...

Popular Posts