Mata Berdebu

Let me tell you something, don't pretend to be what you are not. 

Well, you know the consequences and still played with it.

Kencan kamu gagal padahal udah dandan cakep?
Coba baca ini..

kompilasi kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, dan kamu yang lain..


9. Berdandan dan pakai kebaya setelah berjam-jam tak tidur nyenyak karena perjalanan darat dari Bali ke Solo membuatku stress. Pelaminan. Pernikahan. Ibumu memelukku sambil menangis minta maaf. Hey, Selamat menempuh hidup baru!

13. Wangi kayumanis dan vanilla, parfum macam apa.

24. Gifts.
- Kamu baru pulang dari mudik lebaran dan mulai bertingkah aneh. Mama marah besar karena kamu meninggalkan aku tanpa alasan yang jelas. Lalu aku kena typhus. Kamu bahkan tak menjenguk.
- Merayakan hari jadi. Sudah jam 2 pagi, martabak hampir habis sekotak. Sengaja di jidat kamu tempel 3 kartu reverse untuk mengejekku. kamu terlalu jago main Uno. Kamu menjengkelkan. Sebentar lagi kamu menang - untuk yang kesekian kalinya, yang artinya tidak usah pergi mandi, menguasai selimut dan boleh minum wine lagi. Aku sebaliknya. Padahal kamu tahu Ubud tak sehangat Denpasar. Tega.
Besoknya aku masuk angin dan kamu enak-enakan berenang. Beberapa waktu kemudian aku mendapati obrolan tidak pantas via messenger. Kamu dan temanku sendiri. Whew. 
- Kita akan pergi kencan-menonton Star Wars VII yang kita impikan sejak berbulan-bulan lamanya. Pulang dari kampus kamu langsung beli tiket. Tapi hari itu kita batal nonton. Ternyata Star Wars tak bisa memaksa kita bertahan lebih lama. Pasukan Jedi tak mampu melawan rasa jenuhmu.

18. Sandy Feet.
Kita berteduh di bawah gua karang. Lalu membahas awkarin dan menertawakan turis lokal yang menurutmu bertingkah aneh.
Then, You stole my lips but I don't feel any desire. 
When the night came, I regretted it. 
I found a picture that makes my nose bleed when I stare at it. 

22. Di tengah percakapan, kekasihmu muncul di layar hanphonemu tapi kamu tidak mengangkat teleponnya. Aku ingin pulang, muntah dan menangis karena merasa berdosa.

8. Infinity.
Aku ingin sekali pergi. Tapi selalu saja tidak bisa. Sebagian aku ingin pergi, sebagian lagi enggan karena betah. Padahal kamu jahat. Menunda dan menunda, bukan tanpa sadar kita (atau cuma aku) terlalu jauh mengingkari ajaran Tuhan. Mungkin juga aku adalah wujud ujian dariNya untukmu. Seberapa kuat kamu mampu lari dan berbuat ingkar?
Berarti aku bagian dari iblis (?). Tapi aku kan sakit hati juga. 

Oh, iya memanglah sudah sifat iblis untuk dengki dan sakit hati.

Ergh, come on..

Sepertinya kita memang dipertemukan untuk saling menguji satu sama lain. Tak ada yang tahu rencana Tuhan. Bukan hanya aku, kamu pasti sakit juga. Lalu nantinya akan ada yang sakit lagi, mirip cacar, menular dan meninggalkan bekas. 

Setelah ini, aku pergi. Boleh tidak?
(bilang tidak, please!)

Selamat hari lahir dariku yang terlalu dini mengucapkan selamat.

:))

Tapi aku tak selamanya menggunakan fitur senyap di ponsel.

Dudukmu masih tegak, tapi kacamatamu sudah melorot berkali-kali.
Manusia-manusia indah itu saling memandang, lalu bercinta di balik kemudi. Terbakar birahi dalam riuhnya badai padang pasir.

Mereka saling cinta, kita nisbi.
Relasi antara kau dan aku hipokrit semata.
Aku cinta kacamatamu dan kau cinta pinggulku, tapi mangkir dan bilang semua berasal dari nurani.
Kita nisbi, bisa juga hipokrit.

Aih, kau terlalu peduli pada mereka, sayang..

Aku ingat kau gemar sekali menulis. Menulis mimpi. Mimpi dengan tanda petik tunggal. Belakangan aku tahu maknanya jamak.
Semakin sulit  mencari celah untuk memberi kecupan selamat malam. Sebab kau tulis semua di keningmu, biar mereka semua lihat, katamu.

Mimpi-mimpimu tak kenal mudik lebaran, mereka bertambah tapi tak pernah kena gusur. Beberapa tumbuh besar dan bertingkah seperti politisi. Menyalahkan hidup ketimbang memperbaiki nurani adalah satu-satunya pilihan buatmu. Telingamu tuli dan matamu terlanjur tak berfungsi.

Kita semua tahu lidah dan mulutmu (selain menghisap kretek) berfungsi dengan amat sangat baik.
Tapi dalam bioskop kita tak diperbolehkan merokok. Hanya boleh minum soda dan berondong jagung mahal yang berisik.

Kita besar oleh kapitalisme.
Nuranimu tergerus citra di keningmu.





Selamat menempuh tahun yang baru untukmu!