Harusnya Tentang Senja

April 22, 2014


Aku memimpikan seorang yang tak kukenal. 
Lalu aku terbangun dan jatuh cinta seharian. 
Sesederhana itu. 
Mengingat seperti apa rupanya, wangi tubuhnya, baju yang ia pakai dan senyumnya yang.. sederhana.

Esoknya aku tak bermimpi apa-apa. Padahal aku setengah mati berharap.
Aku tak lagi ingat seperti apa rupanya. Juga tak ingat wangi tubuhnya.
Tapi aku ingat seperti apa baju dan senyumnya yang sederhana. Semua tampak sama, berwarna biru dan sederhana.
Aku malah ingat saat pertama kali bertemu kau. Kau memakai baju biru muda. Tahukah kau, saat ini aku duduk di meja nomor delapan. Meja yang kita tempati pertama kali. Dan juga yang terakhir kali, sebelum kau pergi ke pulau seberang. Eh, tapi yang paling terakhir kita tempati bukankah kursi-bangku-taman-beton yang membuat punggungku memar, bukan? Ah, iya betul. Saat itu pertama kalinya aku membelai kepalamu. Mungkin yang terakhir?
 Tentang kau, aku pengingat yang hebat.

Kenapa jadi bercerita tentang kau lagi, sih?

Senja tadi bilang apa ya?


You Might Also Like

0 comments

Popular Posts