Ketikan Bebas Dari Aku Tentang Entah Apa itu

July 14, 2019

 

Bukan hanya patah hati yang membuatku jadi gloomy, tapi ada sesuatu dalam diri ini yang terasa tidak benar. Aku sering sakit dan tidak masuk kerja, padahal aku selalu merasa sehat. Hari ini aku bisa saja lari pagi lalu bekerja dan berkegiatan seperti biasanya, malamnya mendadak terkena serangan cemas yang tidak tahu darimana dan sulit tidur, kepalaku sibuk sekali. Entah apa penyebabnya lalu besok aku bisa tidak masuk kerja karena demam tinggi atau burnout atau tekanan darahku sangat rendah. Itu psikomatis, kata dokter. Aku pulang diresepkan ibuprofen, atau paracetamol atau acetaminophen, tiap dokter ternyata obatnya beda-beda, padahal sama-sama buat pereda nyeri tok.

Kadang ketika jalan kaki atau strolling around terus liat jalanan, tiba-tiba terbesit "ke tengah jalan terus ditabrak gimana ya." disaat yang bersamaan aku memikirkan bagaimana rasanya anggota badan ini menyentuh badan kendaraan itu, apakah panas atau dingin? apakah pinggulmu yang terkena duluan, atau lutut? manakah yang menyentuh aspal lebih dulu, kepala atau pantatku? atau pikiran-pikiran yang kata orang merujuk ke suicidal attempt, padahal ya nggak, I just wondering.
Kata bu ustad di gang sebelah, mungkin aku kurang banyak bersyukur dan harus sering-sering berkunjung ke panti asuhan?
Oke, sudah kulakukan. Aku malah semakin bingung, merasa tidak berguna, menyedihkan. Penghuni panti itu masih bisa bercanda, tertawa. Lho kok aku tidak bisa?

Pernah suatu malam, ketika masih di kantor aku merasa kepalaku berat sekali, dadaku sesak. Kutelepon mama, katanya itu karena aku tidak ada pegangan alias tidak beragama. (Dalam kasus ini aku selalu diminta untuk meresmikan perpindahan keagamaanku dan mengikuti beliau untuk memeluk agama yang sama.) Sampai di rumah, beliau membahas hal ini. Aku cuma ingin menangis merasa tidak ada yang mengerti dengan apa yang aku rasakan. Tapi tidak bisa, tidak keluar setetespun air mataku. Beliau malah mengusulkan aku untuk pergi ke balian--orang pintar.
Ini tidak aku lakukan. hehehe

Aku tidak tahu mana yang benar. Kalau ditanya kenapa, ya aku sendiri tidak tahu jawabannya. Yang aku rasa cuma pedih, sedih, sesak, tidak jelas.

Teman-temanku yang budiman, aku selalu berusaha menyertakan tuhan dalam tiap langkahku. Aku tidak cukup relijius, tapi tentu aku masih percaya kuasaNya. Pun bertanya sebenarnya apa yang terjadi dalam diriku. Aku merasa sehat-sehat saja. Namun apa yang kurasakan berbanding terbalik dengan apa yang terjadi. Sesuatu dalam diriku mencoba menentang apa yang aku yakini dan selalu saja begitu.

"HEI BANGSAT KAU, KELUAR DARI KEPALAKU!"-atau dari manapun yang jelas dia ada dalam diriku. Setiap pagi, setelah membuka mata, sebelum berdoa selalu kulantunkan mantra ini. Dilanjutkan dengan "Terima kasih Tuhanku yang pengasih dan penyayang, masih kau beri aku hidup sekali lagi, meski dengan kepala yang berat, maka berkatilah aku hari ini. Amin"






Juli 2019

You Might Also Like

2 comments

Popular Posts