­

Nanti

Cerita Semesta April 29, 2014
Kau Di sudut ruangan Di bawah lukisan 558 telapak kaki kuda , mungkin  558. Terpekur Sesekali Kau mengangkat wajah Menatap pintu Terbuka Menanti Bukan Aku Veranda Cafe, 29 April 2014 ...

Harusnya Tentang Senja

Cerita Semesta April 22, 2014
Aku memimpikan seorang yang tak kukenal. Lalu aku terbangun dan jatuh cinta seharian. Sesederhana itu. Mengingat seperti apa rupanya, wangi tubuhnya, baju yang ia pakai dan senyumnya yang.. sederhana. Esoknya aku tak bermimpi apa-apa. Padahal aku setengah mati berharap. Aku tak lagi ingat seperti apa rupanya. Juga tak ingat wangi tubuhnya. Tapi aku ingat seperti apa baju dan senyumnya yang sederhana. Semua tampak sama, berwarna biru...

Mem(o)ar

Cerita Semesta April 13, 2014
Mereka datang karena semalam saya tidak memimpikan apapun. Maafkan saya, mereka yang mau. Silahkan saja lihat mereka bercerita. Kalau berkenan. Lutut "Hei, lututmu berwarna!" "Ya, lututmu pun bernasib sama. Terpeleset di kamar mandi juga?" "Ya, eh tidak juga. Terbentur sudut luar kamar mandi, tepatnya. Nyeri sekali." "Sudah kau obati?" "Belum. Kau sendiri?" "Tidak kuapa-apakan. Nanti juga hilang sendirinya. " "Ya, benar. Lagipula aku...

Lara Senja dan Kayumanis

Cerita Semesta April 01, 2014
Minggu, tanggal merah yang kuhitamkan. Empat atau lima kali. Sesekali aku datang. Menduduki batuan pantai. Sedikit bercerita dan menanyakan kabarmu pada senja. Tapi ia diam saja. Rupanya ia memilih jadi pendengar yang baik.  Minggu, setelah berminggu-minggu tak kutandai , tanggal merah kubiarkan marah pada takdir.  Aku datang lagi. Ia bersenandung kecil. Sementara aku berjalan menuju bebatuan besar yang bisa kududuki. Dan aku duduk...

Popular Posts