Review Tahun Baru
January 04, 2015
Hampir semua manusia
di muka bumi ini ikut merayakan tahun baru, mulai dari yang meriah kaya ikutan
pesta kembang api, bikin barbeque party, makan malam di rooftoop hotel bintang
tujuh, berburu year end sale di Matahari, atau dugem sama anak-anak gaul di
daerah setempat. *halah* Atau ada juga yang suka ngerayain tahun baruan yang
sederhana, yang khusyuk, yang rada-rada irit-semi-romantis kaya dinner berdua,
bikin resolusi bareng pacar atau sahabat, nembak gebetan, atau yang paket hemat kaya star gazing eh,
firework gazing di taman kota. Eum..
Kurang irit eh,romantis gimana coba?
Tapi tahun baru
kemarin beda,
Kita semua tahu,
beberapa hari sebelum tahun baru salah satu pesawat dari maskapai penerbangan
Malaysia (Air Asia QZ 8501) mengalami hilang kontak, dari rute Surabaya menuju
Singapura. Semua chanel televisi dari pagi hingga petang tak hentinya
mengabarkan info terbaru dari hilangnya pesawat ini. Seluruh pasukan dikerahkan
untuk mencari keberadaan pesawat, seluruh kerabat penumpang dan awak pesawat
tak putus-putusnya berdoa. Berharap tidak terjadi apa-apa pada kerabatnya.
Sebagian besar penumpangnya merupakan WNI yang berencana merayakan tahun baru di Singapura.
Indonesia berduka.
Sebagai manusia,
masihkah kalian punya empati?
Masih etiskah kita
merayakan tahun baru sedemikian hebohnya?
Masih mikirin
"Tahun baru gak punya pacar"?
Aku, Ibu dan dua
adikku di rumah saja. Ibu dan adikku terus-terusan di depan televisi, menyimak
berita. Adikku yang bungsu tidur lebih awal, pura-pura tak mendengar riuhnya
suara petasan. Sementara aku sibuk menenangkan ulu hatiku yang perih terbakar
karena tukak lambung. Terkutuklah suara petasan yang kelewat bising. Lambungku
ini rasanya ikut-ikutan mau meledak.
Bagi kami, tidak ada
pesta tahun baru kali ini.
Beberapa hari
setelah tanggal 31 Desember 2014..
Lambungku sudah tak
begitu perih, aku sudah bisa melanjutkan lagi tugas-tugas kuliahku, adikku
sudah kembali latihan marching band, ibuku bekerja seperti biasa, dan adik
bungsuku rewel lagi.
Tapi berita-berita
di stasiun televisi masih menayangkan berita yang sama. Hanya kali ini
headline-nya berbeda.
Akhirnya pesawat
yang mengangkut ratusan penumpang dan awak pesawat itu ditemukan di Pangkalan
Bun, dalam kondisi hancur. Beberapa penumpang ditemukan mengapung. Basarnas
hingga hari ini masih mengevakuasi jenazah yang berhasil ditemukan. Keluarga tampak terpukul, sementara jenazah
masih dalam proses identifikasi.
Kali ini berita di
televisi menayangkan info tentang tes DNA. Bahkan beredar juga kejanggalan
tragedi ini serta berita adanya konspirasi "Black Hand" atas tragedi
yang menimpa maskapai penerbangan Malaysia ini. Entah benar atau tidak. Membaca
berita dari blogger Cina yang heboh itu membuat aku bergidik.
Postingan ini dibuat
karena aku sudah kelewat gerah.
Untuk keluarga yang
ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dan selalu dalam lindungan-Nya. Semoga
masih ada penumpang atau awak pesawat yang berhasil selamat. Tak ada yang
mustahil bagi Tuhan.
Aamiin..
Aku masih merinding.
0 comments