Mimpi Seminggu Sebelum Kejutan Saat Kau Masih di Pulau Seberang

October 13, 2013


Aku dan kau makan siang di kedai kopi langganan kita. Kau duduk di sudut ruangan. Di bawah jendela kecil. 
Aku pakai seragam sekolah hari jumat. Kau pakai topi coklatmu. Entah kenapa tiba tiba banyak murid dari sekolahku berseliweran di kedai kopi itu. Kau tidak bicara apapun. Aku pun diam.
 
Lalu ruangan yang serba coklat hangat berganti jadi serba putih. 
Kau mengeluarkan sebuah buku. Buku tulis. Bersampul kuning agak gelap. 
Kau memperlihatkan isinya seolah sedang membacakan dongeng. Lalu kau bercerita saat kau masih SMA dulu, ada halaman yang berisikan pelajaran aksara jawa, beberapa lembar lagi kosong. 
Halaman berikutnya ada foto beberapa siswa berseragam putih abu yang ditempelkan. Foto teman-teman sekelasmu dulu, ada wajah yang kau lingkari, putih, kurus, berambut panjang dan berponi depan. 
Dulu kau menyukainya setengah mati, tapi kau terlalu malu. 
Mencintainya diam-diam. Kau bilang sendiri padaku. Lalu kau kembali diam, menunduk lalu menempelkan kening diatas meja. 
Tiba-tiba aku ingin buang air kecil. Toiletnya aneh, setelah pintu masuk toilet, masih ada pintu lagi untuk menuju toiletnya, dengan arah membuka yang  berlawanan.
Ketika aku buka pintu toilet, pintunya bertabrakan dengan pintu toilet yang satu lagi. 
Di dalam toilet, di dinding atas kloset, ada jendela dua pintu yang lebar dan terbuka. Mengahadap langsung ke jalanan. Aku tidak jadi buang air kecil. Pintu toilet dan jendela besar tadi berwarna biru. 

Lalu aku bangun dari tidur.

Kejutan :
Seminggu kemudian, sehari setelah ulang tahunku yang kedelapan belas, dia mengeluarkan aku dari lingkar semestanya. Sekarang, kita berada di galaksi yang berbeda.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts